Pasker_ZhedeNK_125

Sabtu, 04 Januari 2020

Belajar Ngaji kitab kuning

Rumus Membaca Kitab Kuning Termutakhiz

Hasil gambar untuk belajar ngaji kitab kuning


SantriNow | Siapa yang tidak ingin memiliki kemampuan membaca kitab kuning? Penulis yakin, siapa pun memiliki keinginan agar supaya memiliki kemampuan membaca kitab kuning dengan kilat. Namun masalahnya, sudahkah Anda mengetahui komponen-komponen penting yang menjadi alat atau jembatan yang mengantarkan Anda menuju tujuan?

Kalau Anda belum mengetahui komponen-komponen kunci agar memiliki kemampuan baca kitab kuning dengan cepat, segeralah ketahui rumus-rumus kunci agar Anda segera keluar dari masalah itu.
Komponen penting yang perlu Anda kuasai agar mampu membaca kitab kuning dengan cepat di antaranya:
1. Kuasai kosa kata kitab kuning
Kosa kata menjadi komponen penting bagi siapa saja yang ingin memiliki kemampuna baca kitab kuning dengan cepat. Semakin banyak kosa kata bahasa arab yang Anda kuasai, semakin cepat pula tercepai keinginan Anda (mampu baca kitab kuning).
Tapi bukan sembarang kosa kata bahasa arab yang perlu anda kusai. Melainkan, kuasailah kosa kata arab yang banyak diulang dalam bahasa kitab. Untuk mengetahui kosa kata yang sering diulang dalam bahasa kitab kuning, kami sarankan Anda mendownload ebook kamus kecil gratis ini. Silahkan buka link-nya Kamu Kosa Kata Quran.
Contoh kosa kata yang perlu dihafal seperti gambar berikut ini

Dalam gambar kosa kata di atas, merupakan kumpulan dari beberapa kosa kata yang sering diulang dalam bahasa arab. Nah, kosa kata seperti itu banyak digunakan dalam bahasa kitab kuning juga. Sebabnya, perlu dihafal model kosa kata seperti itu.
2. Belajar Ilmu Gramatika Praktis (teori dan praktek)
Tidak cukup hanya banyak hafal kosa kata untuk dapat bisa baca kitab kuning dengan benar. Tentu saja dibutuhkan alat atau ilmu yang dapat menyusun kosa kata yang sudah Anda hafal supaya jadi sebuah kalam. Karenanya ilmu Nahwu dan Shorof di sini dibutuhkan.
Namun banyak para santri yang ada di pesantren, belajar Nahwu dan Shorof, masih memakai metode lama. Apa maksud dari metode lama, yaitu banyak teori minim praktek. Praktek yang dimaksud adalah banyak baca kitab kuning (latihan baca).
Karena hanya banyak belajar teori, akhirnya santri yang cara belajarnya masih memakai model jadul ini disuruh baca kitab kuning tidak bisa. Menagapa? Karena mereka tidak biasa baca kitab kuning kosongan (tanpa harkat dan makna). Maka supaya tidak tejebak dalam kondisi yang begitu perlu diterapkan pembelajaran yang seimbang antara teori dan praktek.
Ilmu nahwu sangat dibutuhkan dalam menyusun kalimat menjadi sebuah kalam. Makanya silahkan pelajari ilmu ini terutama dalam bab ikrob. Bab ini sangat dibutuhkan dalama belajar baca kitab. Tentu saja, Anda sebagai pemula juga sudah bisa membedakan tiga macam kalimat (Isim, Fiil, dan Huruf).
Ilmu Shorof gunanya untuk mengetahui atau mencari makna pada sebuah kalimat sesuai keinginan atau dalam istilah shorof dikenal dengan tashrif.
Contoh:
فعل-يفعل-فعلا-فاعل-مفعول-افعل
Kata tersebut artinya “telah bekerja-akan bekerja-pekerjaan-orang yang bekerja-sesuatu yang dikerjakan-bekerjalah”. Karena itulah untuk mengetahui suatu makna dalam bahasa arab wajib paham ilmu tashrif atau shorof.
Kesimpulannya
Bila Anda berkeinginan mampu baca kitab kuning dengan cepat maka lakukan hal di atas yakni
1. Perbanyak hafalan kosa kata yang siring diulang dalam bahasa kitab.
2. Pelajari ilmu Nahwu dan Shorof lengkap dengan praktek langsung ke kitab kuning.
Tambahan, supaya Anda tidak kaget dengan suasana yang ada dalam kitab kuning, sebaiknya anda punya dua kitab dengan judul yang sama. Satu dalam bentuk tanpa harkat dan makna yang satunya lagi dalam bentuk sudah ada harkat dan makna. Prektek seperti itu sungguh mempermudah.
Mari kita langsung praktek walau hanya sedikit
المياه + التي + يجوز + بها + التطهير + سبع + مياه
Ilmu Nahwu: Lafaz المياه adalah kalimat isim, isimnya isim makrifat. Bila ada isim makrifat di awal kalam maka ikrobnya rofak karena jadi mubtada’ (awalan). Tanda rofaknya harkat dammah karena jamak taksir.
Ilmu Shorof: Lafaz  المياه merupakan shighot kalimat isim yang tidak bisa ditashrif (isim jamid) artinya jamak “beberapa ari”.
التي adalah isim maushul, hukumnya isim ini adalah mabni (tidak bisa dirubah harkat akhirnya), dan tidak ada ikrobnya (لا محل لها من الاعراب)
يجوز adalah fiil mudhori’ (kata kerja yang memiliki wakut sekarang atau yang akan datang). Hukumnya mu’rob (harkat akhirnya bisa dirubah sesuai dengan perintah (amil)). I’robnya rofak tandanya dhommah.
بها itu ada dua kalimat yang satu ب merupakan huruf jar sedangkan ها adalah isim zomir (kata ganti) dan hukumnya mabni (tidak bisa dirubah harkat akhirnya).
Ilmu Nahwu: التطهير adalah kalimat isim, hukumnya rofak karna jadi fail (pelaku) dari lafaz يجوز, tanda rofaknya dhommah karena isim mufrod.
Ilmu Shorof: التطهير shighatnya adalah isim masdar artinya (bersuci)
Ilmu Nahwu: سبع adalah kalimat isim, ikrobnya rofak karena jadi khobar dari lafaz المياه, tanda rofaknya dhommah karena isim mufrod.
Ilmu Shorof: سع adalah isim jamid (isim yang tidak dapat ditashrif) dan termasuk isim adat (hitungan).
مياه adalah kalimat isim, ikrobnya jer karena jadi mudhof ilaih dari lafaz سبع, tanda jernya kasroh karena jamak taksir munshorif. (jamak taksir yang bisa nerima tanwin).
Kesimpulan contoh
Susunan kalam dalam contoh tersebut adalah
Mubtadak + Kata Penghubung (isim maushul) + Kata Kerja + Kata Pelengkap + Isim fail (subjek) + khobar.
Itu saja dulu, semoga manfaat, bila ada kritik dan saran silahkan komentar di kotak komen di bawah ini. Selamat belajar baca kitab kuning. (Now)

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Subcribe Us

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Arsip Blog

Recent Posts

Unordered List

Pages

Theme Support