Pasker_ZhedeNK_125

Rabu, 01 Januari 2020

Punya Kesamaan, Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Jalin Kerjasama dengan Universitas Al-Azhar


Punya Kesamaan, Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Jalin Kerjasama dengan Universitas Al-Azhar

Punya Kesamaan,  Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Jalin Kerjasama dengan Universitas Al-Azhar


Situbondo: Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur, menandatangani kerjasama di bidang keilmuan dengan Universitas Al-Azhar Mesir. Penandatanganan dilakukan bersamaan dengan kegiatan akbar Haflah Ikhtitam wa al-Dirasah atau kegiatan akhir dari perkuliahan masa akademik 2017-2019 di aula pesantren, Rabu (3/7/2019).

"Ada lima poin kerjasama di bidang keilmuan diantaranya, tukar menukar Dosen, mahasiswa, kegiatan, beasiswa antara santri dan mahasantri yang berprestasi dan pengakuan status pendidikan oleh al-Azhar," kata Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, KHR Azaim Ibrahimy.

Cucu Pahlawan Nasional KHR As'ad Syamsul Arifin ini mengemukakan, saat ini al-Azhar memiliki hubungan diplomasi yang sangat kuat. Ketika al-Azhar memberikan pengakuan kepada lembaga pendidikan dalam hal ini pondok pesantren, maka secara otomatis, dunia internasional akan memberikan perhatian lebih.

"Ini dalam rangka mengembangkan apa yang kita kenal dengan sistem tradisional pondok pesantren untuk diakui secara luas," pungkasnya.

Sementara itu, Mantan Rektor Al-Azhar, Prof. Ibrahim Sholah Sayyid Sulaiman al Hud Hud menyambut baik kerjasama tersebut. Menurutnya, ada kesamaan keilmuan antara Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo dengan al-Azhar. 

"Banyak sekali kesamaan, khususnya dalam tiga hal," katanya dengan berbahasa Arab.

Tiga hal diantaranya, penyetaraan ijazah yaitu ijazah yang dikeluarkan oleh al-Azhar di Kairo dengan ijazah yang dikeluarkan oleh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo. Juga pertukaran mahasiswa dan pertukaran pengajar. 

Prof. Ibrahim Hud Hud mengaku, bahwa Universitas Al-Azhar membuka kerjasama dengan seluruh universitas di belahan dunia. Ia juga mengaku, semenjak berdiri, Universitas Al-Azhar selalu mengajarkan ilmu moderat kepada seluruh umat manusia.

Sedangkan Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak yang juga hadir dalam acara wisuda Ma'had Aly mengapresiasi terobosan yang dilakukan pondok pesantren asuhan KHR Azaim Ibrahimy itu.

"Ma' had Ali adalah pendidikan berbasis pesantren yang disetarakan, diakui dengan universitas. Ini adalah terobosan bagi dunia pendidikan kita," ujarnya.

Ma'had Aly merupakan pendidikan yang memiliki kekhasan. Dimana kurikulum yang diajarkan berbasis pesantren dan kitab kuning. Dosen nya pun dari kalangan ulama dan kiai.

"Ini suatu aset bangsa kita. Tentunya, lulusan Ma'had Aly ini mampu melahirkan pemimpin-pemimpin yang punya tingkat keilmuan tinggi," katanya


Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Subcribe Us

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Arsip Blog

Recent Posts

Unordered List

Pages

Theme Support